... kreativitas hanya sebatas mimpi yang terbatas jika tak lekas diwujudkan dalam nyata yang jelas ...

Friday 31 December 2010

Langkah Patah


Tatapan penat menyapaku
Ribuan partikel lelah menyambutku
Di balik pintu yang sarat debu pilu
Dan seutas senyuman amarah menungguku
Mata mengembara tanpa arah
Tubuhku terseret kaku
Pikiran dan hati pun bimbang lalu ikut hilang
Ke awang tanpa angan
Ah, tak tahu lah
Kau mungkin gila kawan
Kau mungkin murka teman
Atau kau mungkin akan tiada
Hanya, tak bisa jiwaku ke sana
dia, lambaikan harapan
dia, ulurkan kedamaian
Dan dia, tawarkan nyaman
Telingaku tak menolak
Ragaku mengajak merangkak
Dan aku, hanya menunggu jawab
Dari hati yang diam tak bergerak

Umpatan Kejujuran


Brengsek
Dikiranya aku perek
Bajingan
Dipikirnya aku gampangan
Kurang ajar
Disangkanya aku perempuan liar
Anjing
Mereka hanya tahu
Hanya mau dengan kenikmatan sialan itu
Dasar manusia terkutuk
Masih sempat mereka menuduh ku
Perampok
Tak bermoral
Jalang
Perusak hati orang
Licik
Mereka tega
Aku ini hanya perempuan
Yang sedang mencari seonggok hati
Yang tanpa sarat
Dengan kotoran
Mereka keterlaluan
Aku dibiarkan
Terkapar berlumuran kesakitan tertahan
Hingga sekarang
Tanpa uluran
Dan aku
Akan tetap diam di sana
Berkawan lara tanpa asa

Saturday 25 December 2010

Kematian Asa


Tatapan mata kosong
asa kosong
dunia kosong
Tawa itu
hanya topeng busuk yang akan segera musnah
uluran samar terlihat jelas dihadapan ragaku
Tapi hanya kosong
kegaduhan begitu sarat di telingaku
yang ku temukan hanya kosong
kenapa hanya asa mati
yang tertinggal dalam diri?
Kemana dia?
Kemana mereka?
Kemana kalian?
Sembunyi .. lari .. atau mati???
Hatiku coba meraihnya
tapi tak dapati hatimu
apa hatimu juga mati?
Sang Penjaga Hati kokohkan sendiri ini
Sang Pemberi Mati memberi asa pasti
namun tak terjamah raga ini
hanya ada kepekatan sepi sunyi  sendiri
Tetap aku disini
Sendiri ... bersama si hati yang mulai mati..