Ditengah dinginnya kegelapan
ku tersayat rasa yang perih
Aku sudah menahannya
untuk tetap bisa tersenyum
Tapi sia-sia
hampir ku tak bisa mengisi paru-paru ku
mulutku coba mengucap sesuatu
tapi justru semakin membuat keadaan
bertambah pedih
ku baringkan segenap raga
Tenang..
jaga ego & rasa mu
Tegarlah ...
kau selalu bisa melewati semuanya
Tersenyumlah..
Kataku pada hatiku
Tapi percuma
Tetesan itu sudah merobohkan asaku
Yang tersisa hanya kecewa
Aku tersenyum sendiri
mengingat kebodohanku
Sakit….
sayatan itu sudah tak terasa
tapi hanya sementara
akan datang lagi sakitnya nanti
tanpa permisi dari si hati
akan sampai kapan seperti ini?
Ah, sampai si hati mati
No comments:
Post a Comment