... kreativitas hanya sebatas mimpi yang terbatas jika tak lekas diwujudkan dalam nyata yang jelas ...

Sunday 8 April 2012

Apa Perdulimu?

Apa perduli mu? Kau akan meludah didepan ku jika kau tahu kalau aku tak sesuci melati. Karena aku hanya setangkai chrysan. Apa perduli mu? Kau hanya mampu untuk mengucap maaf dan terima kasih berulang kali tanpa bias benar-benar memahami apa yang terjadi. Apa perduli mu? Kau hanya akan semakin merusak otak dan perasaan ku jika kau terus saja seolah perduli pada ku. Apa perduli mu? Kau akan tak pernah memandang ku jika kau sudah membangun istana bahagia mu dengan nya. Apa perduli mu? Aku tak mau perduli dengan perduli mu. Karena aku sudah terlalu lelah untuk terlalu perduli lagi pada semua tentang mu. Aku muak dengan keperdulian ku sendiri. Semuanya hanya sia-sia. Dan aku sudah akan selalu perduli pada diri ku sendiri. Aku harus egois karena terlalu sering kecewa dengan perduli yang sudah ku bagi sana-sini. Apa perduli mu pada perduli ku? Pergilah saja. Dan perdulilah pada yang memang seharusnya mendapat perduli mu dengan cuma-cuma tanpa harus mengemis dan mengorbankan keperdulian yang percuma. Apa perduli mu? Apa kau sungguh perduli? Sudah lah. Aku lelah. Aku kalah. Aku tak mau mengemiskan perduli mu lagi. Aku muak. Aku jengah. Sudah. Pergi lah.


Bale Enje, Februari 2012

No comments:

Post a Comment