Tak berpanggung megah
Dan tak beriring irama indah
Hanya menari di atas suara yang
bergetar
Sepasang mata terbelalak tanpa
gerak,
terikat erat oleh awang-awang
Entah terpana
Entah kecewa
Entah berduka
Nada yang terdengar hanya
semakin nyaring
dengan senandung yang bertambah
miris
Sepi ikud terduduk
menyaksikan pesona pertunjukkan
yang tersaji
Dan semakinlah yakin pada
sandiwara kata
yang mempesona
Akhirnya dia tersujud lunglai
di hadapan rayuan busuk
mematikan
Dan sepertinya dia tak
bermaksud pulang
Terpeluklah dia dalam cinta
yang tersenyum bengis dari
belakang
Tololnya, hanya hangat yang
dirasa
Sandiwara kata tak kunjung
berdiam
Pun sampai lelah ikut menyerah
untuk hentikan
Sudah pulanglah semua daya
Biarkan dia nikmati manisnya
Harapan terisak memohon pada
Sang Penyayang
Agar kelak tak pernah sekali
saja
Akan dia rasa setetes kepahitan
yang terciprat dari luka dalam
cinta
Dan sorakan takjub membahana di
jagad raya
Sekali lagi, cinta mempesona sesosok
jiwa
No comments:
Post a Comment